TANGERANG – Partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang tidak mencapai target, boleh dibilang menurun dari jumlah partisipasi Pilkada sebelumnya yakni pada 2018 lalu.
Pengamat politik, Ahmad Syailendra angkat bicara terkait hal tersebut. Menurut Indra sapaan akrabnya, ada beberapa faktor penyebab menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Kota Tangerang 2024.
“Banyak faktor indikasi penurunan partisipasi pemilih,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (30/11/2024).
Adapun faktor menurunnya partisipasi pemilih, kata Indra, lantaran masyarakat jenuh terlibat dalam pemilihan pasca Pileg dan Pilpres yang lalu. Kemudian, minimnya kegiatan woro-woro di tingkat PPS saat masa tenang.
Selain itu, lanjut Indra, debat kandidat yang idealnya dilaksanakan 3 Kali, namun hanya dilakukan 2 kali. Pun kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon dinilainya kurang greget atau menarik untuk mengajak masyarakat datang ke TPS. Pemetaan TPS pun berpengaruh, lantaran ada penyusutan TPS dari Pileg dan Pilpres, sehingga mempengaruhi lokasi TPS yang pada hari pemungutan suara dirasa terlalu jauh.
“Persentasenya kalau diambil di beberapa sampel TPS, di tempat saya itu hanya 60%. Yang pasti di bawah Pilkada Kota Tangerang 2018 yang mencapai 70%,” jelasnya.
Mantan Ketua KPU Kota Tangerang periode 2018-2023 ini menyarankan agar KPU Kota Tangerang melakukan evaluasi internal.
“KPU mesti melakukan evaluasi di internal, untuk perbaikan kedepan. Selain itu ada peran pemerintah daerah untuk ambil bagian dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih,” tandasnya. (Helmi)