Pengendara Tidak Tertib, Bakal Ditegur TPA

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah (dua kanan), saat mencoba alat TPA.

    TANGERANG – Untuk mengatur arus lalu lintas di jalan raya, Pemkot Tangerang gunakan Traffic Public Announcement (TPA). Alat tersebut memungkinkan petugas untuk bisa memberikan teguran ataupun himbauan ke pengguna jalan yang ada di beberapa simpang jalan.

    Sehingga kemacetan atau kesemerawutan lalu lintas di pertigaan dan perempatan bisa diminimalisir. Dengan cara menegur pengendara yang tidak tertib aturan. Sebelumnya pemkot melalui Dinas Perhubungan, menerapkan sistem kendali lalu lintas kendaraan atau Area Traffic Control System (ATCS).

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah pada acara launching TPA menghimbau kepada para pengguna jalan raya, agar taat mengikuti aturan lalu lintas. “Bagi yang kebetulan melewati garis batas zebra cross, supaya mememundurkan kendaraannya. Sehingga tidak mengganggu pejalan kaki yang melintas,” kata Arief, pada acara HUT Dishub.

    Ia juga menyempatkan diri ke ruang Comand Center Dishub Kota Tangerang dan mencOba alat TPA yang sudah dikengkapi ATCS. “Bapak yang pakai baju merah, silahkan mundur sedikit. Agar tidak menghalangi pejajalan kaki yang melintas. Mari kita biasakan berlaku tertib,” tegur Arief kepada pengendara, lewat TPA di ruang Comand Center.

    Untuk diketahui. Sebanyak 33 persimpangan yang sudah dipasang ATCS, saat ini baru 4 simpang yang sudah menggunakan alat TPA. Pemkot kata Arief, selama ini terus berupaya menyelesaikan persoalan transportasi. Terutama yang erat kaitannya dengan kemacetan lalu lintas.

    Upaya yang telah ditempuh antara lain pengembangan trasnportasi massal melalui bus BRT. Melayani rute Jatake-Poris. Selanjutnya penambahan geometri jalan untuk menampung volume kendaraan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kemudian berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meminimalisir dampak kemacetan.

    “Sebentar lagi ada kereta api Jakarta Ekspress Bandara. Apakah jalan tol Bandara – Kunciran apakah mampu menyelesaikan persoalan kemacetan. Belum tentu. Semua perlu dukungan masyarakat. Minimal pengguna kendaraan harus tetap tertib berlalu lintas,” tandas Arief. (hms/hdj)