TANGERANG – Hampir sekitar 10 tahun, Andriyansyah (10) menderita penyakit Hidrosefalus (hydrocephalus). Bocah malang warga Kampung Galeong, Kelurahan Margasari RT 01/04, Kecamatan Karawaci, Tangerang ini, juga diindikasi menderita gizi buruk.
Andriyansah adalah putra dari pasangan anak Kuswandi (31) dan Rina Kusrina (29). Kuswandi bekerja sebagai buruh serabutan. Orangtua Andriyansah hanya sanggup merawat anaknya di rumah. Tanpa penanganan medis.
Saat berumur 3 bulan, Andriyansah sempat dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang. Ia berobat dan dioperasi di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut. Selama 2 bukan, bocah itu mendapat perawatan. Namun kondisinya tak kunjung membaik.
Bahkan kini Andriyansah tidak kuasa menopang berat badannya. Meski hanya untuk duduk. “Anak saya punya penyakit ini sejak lahir,” terang Rina, ibu kandung Andriyansah. Ia mengaku, sudah tidak punya biaya untuk melanjutkan operasi.
“Keluarga kami belum punya BPJS Kesehatan. KTP saya pun belum jadi,” ungkap Rina. Ia mengaku, hingga saat ini pemkot belum memberikan bantuan untuk mengobati penyakit anaknya.
Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang Agua Setiawan sangat menyayangkan, bila di Kota Tangerang masih ada warga miskin yang terlantar. “Seharusnya instrumen pemerintah daerah mulai dari RT hingga tingkat SKPD tanggap dengan kasus ini,” ungkap Agus.
Apalagi Pemkot Tangerang punya program jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan. “Mestinya keluarga seperti Andriyansah ini yang mendapat prioritas utama. Namun yang terjadi, bahkan keluarga Andriyansah belum menerima kartu BPJS Kesehatan yang dibiayai APBD. (hdj)