Puluhan Rumah di Neglasari Tangerang Tergenang, Ketinggian Air Capai Lutut

    Nampak permukiman warga di Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, tergenang


    TANGERANG – Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari belakangan ini, puluhan rumah di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, tergenang setelah diguyur hujan, pada Rabu (1/3/2023).

    Pantauan Beritatangerang.id, ketinggian air di wilayah tersebut mencapai lutut orang dewasa. Nampak genangan itu pun nyaris merendam rumah warga di permukiman setempat. Sejumlah akses jalan lingkungan pun tergenang sehingga berisiko untuk dilintasi sepeda motor.

    Warga setempat Samsudin mengatakan, selama beberapa dekade tinggal di daerah tersebut, baru pada musim penghujan 2023 ini rumah yang menjadi kediamannya bersama keluarganya itu tergenang.

    “Baru tahun ini air masuk sampe ke dalam rumah bang. Dari kemaren sih, kalau hujan turun kita udah gelisah aja,” kata Samsudin, di lokasi.

    Menurut ia, hujan belakangan ini menyebabkan banjir di permukiman tempat tinggalnya. Ia menduga penyebab banjir itu lantaran adanya bangunan gudang, ditambah minimnya saluran drainase di sekitar wilayah.

    “Kalau dulu itu kagak parah kayak sekarang, air hujan pun gak masuk rumah. Tapi semenjak adanya pembangunan pergudangan baru ini, jadi kantong resapan airnya berkurang. Ditambah lagi gak ada drainase yang tembus ke pemukiman, jadi larinya ke pemukiman sini. Karena di belakang pergudangan ini kan datarannya rendah,” tukasnya.

    Sementara itu, hal serupa juga terjadi di wilayah Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Tepatnya di Jalan Halim Perdana Kusuma, mulai dari Pom Bensin Jurumudi, hingga menuju wilayah Pajang. Di lokasi tersebut juga kerap tergenang akibat hujan belakangan ini.

    Alhasil, sejumlah kendaraan yang melintas di jalan itu pun terhambat sehingga menimbulkan kemacetan. Bahkan, beberapa rumah warga di sekitar lokasi juga nampak tergenang.

    “Banjir terus tiap kali ujan, sampe masuk ke rumah. Mungkin serapannya kurang ya, udah banyak bangunan juga, itu embungnya kan udah jadi tol sekarang,” kata Sonip, warga terdampak banjir di Jurumudi. (Hmi)