TANGERANG – Aparatur Kecamatan Tangerang melibatkan seluruh unsur masyarakat hingga di tingkat RT, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Salah satunya dengan dibentuknya Kampung Siaga Corona (Si Gacor).
Upaya tersebut sesuai dengan arahan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Menurut walikota, penyebaran virus Corona akan semakin meluas apabila masyarakat tidak turut aktif mendukung gerakan yang dicanangkan pemerintah.
“Untuk itu, Pemkot Tangerang mendorong warga untuk membentuk Kampung Siaga Corona (Si Gacor) di masing-masing lingkungan. Supaya warga turut serta berjuang mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” terang Arief, beberapa waktu lalu.
Di Kecamatan Tangerang, Kampung Si Gacor sudah dibentuk di seluruh lingkungan RW. Sedangkan untuk tingkat RT, sebagian besar sudah dibentuk Kampung Si Gacor. Tinggal beberapa RT masih dalam proses.
“Kami sudah membentuk 80 Kampung SI Gacor di setiap RW. Termasuk hampir merampungkan 411 Kampung Si Gacor di tingkat RT,” kata Camat Tangerang Achmad Zuldin, Selasa (14/4).
Melalui Kampung Si Gacor, seluruh unsur masyarakat diharapkan dapat berperan aktif melawan penyebaran Covid-19.
“Sebelumnya kami telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait cara pencegahan Covid-19,” jelas Zuldin.
Diantaranya dengan mengimbau masyarakat supaya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari kerumunan, tetap tinggal di rumah, dan menggunakan masker bila terpaksa harus keluar rumah.
“Di setiap RW melalui masing-masing kelurahan, kami telah mendistribusikan peralatan yang dibutuhkan buat menekan laju penyebaran Covid-19. Seperti alat penyemprot, cairan disinfektan, masker, hand sanitizer dan alat pelindung diri (APD) lainnya,” papar Zuldin.
Sementara itu Sekretaris Kecamatan Tangerang, Abu Sofiyan menjelaskan, bila di Kampung Si Gacor sudah diaktifkan lumbung pangan mandiri guna menghadapi pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang, Sabtu (18/4) mendatang.
“Warga sudah membentuk membentuk lumbung pangan mandiri. Melalui lumbung tersebut, Pemkot Tangerang memberikan bantuan cadangan 100 kilogram beras di setiap RW, yang akan disalurkan tiap dua minggu sekali,” jelas Abu.
Salah satu tokoh penggagas Kampung Bekelir ini menambahkan, secara swadaya masyarakat juga memberi tambahan beras yang nantinya bakal dibagikan kepada masyarakat yang benar-bernar terdampak Covie-19.
“Nantinya, masing-masing ketua RW dan RT setempat, akan mendistribusikan beras tersebut kepada warga yang benar-benar membutuhkan,” ungkapnya.
Sebab tambah Abu, tokoh masyarakat inilah yang benar-benar mengetahui kondisi warganya. Memastikan jangan sampai ada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, tapi tidak mendapatkan beras.
“Kesadaran masyaratkat sangat menentukan tingkat keberhasilan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan sama-sama bekerja dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat itu sendiri,” terang Abu.
Mantan Lurah Babakan ini menambahkan, pemerintah dan tenaga medis saja tidak akan mampu mutus penyebaran Covid-19, tanpa adanya keterlibatan masyarakat. Menurutnya, dibutuhkan kerjasama dari seluruh komponen masyarakat, agar virus Corona tidak melebar kemana-mana.
“Untuk itu kami meminta masyarakat, agar mematuhi aturan pelaksanaan PSBB. Seperti selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah, tidak berkerumun lebih dari dua orang, tetap berada di dalam rumah dan menghindari kontak fisik dengan orang lain,” tandas Abu. (Ads)