Hasjantama-Djafarudin-2

    SMPN 4 Kota Tangerang Bungkam Soal Biaya OCD Pasca Tabrakan Beruntun di Bekasi

    Wakil Humas SMPN 4 Kota Tangerang, Maysaroh

    TANGERANG – Wakil Humas SMP Negeri 4 Kota Tangerang Maysaroh enggan buka suara terkait besaran biaya Outdoor Classroom Day (OCD) siswa kelas 8 tujuan Bandung, yang mengalami tabrakan beruntun di Bekasi, pada Rabu (15/2/2023) kemarin.

    Maysaroh menyebut dirinya tak memiliki kewenangan untuk membeberkan besaran biaya OCD tersebut.

    “Mohon maaf saya bukan panitia jadi tidak berhak menyampaikan,” ujarnya, Kamis (16/2/2023).

    Namun demikian, pihaknya tidak mewajibkan bagi seluruh siswa untuk mengikuti kegiatan OCD tersebut.

    “Kami memang tidak memaksakan siswa untuk ikut. Jadi ini sukarela, memang semuanya keinginan dari siswa dan kami dari sekolah memfasilitasi nya,” kata Maysaroh.

    Diketahui, pada Rabu 15 Februari, bus rombongan tur SMPN 4 Kota Tangerang mengalami kecelakaan di wilayah Bekasi sekitar pukul 07.30 WIB. Peristiwa itu dikabarkan telah mengakibatkan 4 siswa luka-luka sekaligus menderita trauma.

    Pasca kejadian, keempat siswa yang terluka itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tambun, Bekasi. Keempat siswa itu pun dikabarkan enggan melanjutkan perjalanannya menuju Bandung.

    “Jadi ketika terjadi kecelakaan itu siswa ada yang luka luka, tapi hanya luka ringan. Semua langsung dibawa ke RS Tambun. Dan pada saat itu juga pihak travel dateng, jadi segala sesuatunya ditindak lanjuti,” ungkap Maysaroh.

    “Iya, kemarin itu kan sempat ada 4 anak yang trauma. Jadi ketika ditanya kenapa gak lanjut, jawabannya karena ingat baca berita yang gak enak, jadi dia ragu untuk berangkat,” imbuhnya.

    Sementara Ketua Komisi II DPRD Kota Tangerang, Saeroji mengatakan, kegiatan OCD memang tidak dilarang selama itu untuk kebutuhan siswa sekolah.

    “Intinya OCD itu harus sesuai dengan kebutuhan sekolah. Bukan ajang untuk bisnis, mencari keuntungan. Harus jelas tujuannya, tapi kenyataan hari ini memang OCD itu tujuannya cuma untuk wisata saja, gak ada edukasi,” katanya. (Hmi)