TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang berupaya untuk menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Seperti terlihat dari program Kampung Iklim dan Kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program pemkot ini ternyata menarik perhatian salah satu organisasi pemerhati lingkungan tingkat internasional.
Walikota Tangerang (tengah) didampingi Wakil Walikota Tangerang Sachrudin (dua kiri), pada acara kerjasama dengan ICLEI, Kamis (7/2), di kantor Kecamatan Larangan.
Pemkot maupun pemerhati lingkungan bernama International Council on Local Enviromental Initiatives (ICLEI), kemudian menandatangani nota kerjasama pengelolaan lingkungan, Kamis (7/2), di Kantor Kecamatan Larangan.
“Melalui kesepakatan ini, seluruh instansi pemerintahan Kota Tangerang dapat bekerjasama untuk menjadikan kota ini menjadi lebih ramah lingkungan,” ujar Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, usai menandatangani nota kerjasama.
Ia menerangkan, pemkot dan ICLEI akan menyusun strategi penyusunan progran pembangunan kota. Yang menitik beratkan pada sistem pembangunan rendah emisi. “Program-programnya antara lain penurunan emisi gas kaca. Yaitu dengan membuat sumur resapan atau pembuatan biopori, penghijauan dan mengurangi kemacetan,” tutur Arief.
Kesepakatan antara pemkot dengan organisasi internasional tersebut, berlaku selama kurun waktu tiga tahun. Terhitung sejak penandatanganan, hingga 2020 mendatang. Untuk diketahui, ICLEI merupakan organisasi internasional yang beranggotakan kota-kota di dunia. Organisasi ini memiliki visi untuk mencegah dan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan hidup di tingkat lokal, daerah dan global.
Perwakilan ICLEI, Slamet Dorayni dan Gina Karina, menyampaikan apresiasinya atas komitmen Pemkot Tangerang dalam mewujudkan kota ramah lingkungan. Menurut Gina, melalui kerjasama tersebut dalam waktu dekat pemkot Tangerang dapat mewujudkan kota rendah emisi. “Ini bagian dari mewujudkan Kota Tangerang menjadi salah satu kota ramah lingkungan di dunia,. Terutama dari sisi pengurangan emisi,” kata Gina. (hms/tam)