TANGERANG (BT) – Kemacetan kerap terjadi di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Tangerang, atau di sekitar area Tangcity Mall setiap harinya.
Pemandangan macet sehari-harinya itu disebabkan oleh banyaknya pengendara roda dua yang parkir di sembarang tempat, serta angkutan umum yang berhenti untuk menurunkan atau menunggu penumpang yang hendak naik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengaku kerap melakukan razia dan memberikan efek jera berupa sanksi, baik sanksi sosial ataupun tilang. Akan tetapi efek jera yang diberikan tersebut tak membuat para pelanggar menjadi kapok.
“Paling tidak satu minggu dua kali kita operasi. Tindakan sudah sering kita lakukan. Sanksi sosial berupa pengempesan ban, tilang atau dua-duanya. Sebenarnya kita juga kasihan kalau kita tilang mereka repot mengurus tilangannya,” terang Yudi.
Dijelaskan, para pelanggar rata-rata merupakan pengendara ojek daring serta angkutan umum. Mereka memarkirkan kendaraannya sembari menunggu penumpang. Pantauan lokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan barisan motor dan sejumlah mobil masih memarkirkan kendaraannya meski jelas ada rambu-rambu dilarang Parkir.
“Kita kan nggak mau menutup rezeki mereka tapi ya seharusnya tertib. Demi kenyamanan bersama,” ujarnya.
Yudi melanjutkan, seharusnya pengelola Tangcity ikut terlibat dalam persoalan ini. Karena ini berkaitan dengan pengendara ojek daring dan angkutan umum yang menurunkan dan menaikkan penumpang di kawasan mall tersebut.
“Harus ada sinergisitas antara pengelola Tangcity dan Pemerintah Kota Tangerang. Seharusnya Tangcity bisa bekerjasama. Dengan cara membuat keringanan untuk ojol (ojek online), berikan mereka kantung parkir di Tangcity secara gratis. Kan saling menguntungkan,” katanya.
Kesemrawutan yang terjadi di Kawasan Pendidikan Cikokol menurutnya karena banyak pegawai perusahaan yang memiliki cabang di Tangcity memarkirkan kendaraannya di tempat tersebut. Hal itu lantaran biaya parkir di TangCity Mall terbilang mahal.
“Coba lihat juga di kantung parkir Taman Potret itu banyak motor pegawai yang kerja di Tangcity. Karena kita memantau dari pagi sampai siang motornya itu-itu saja. Kenapa ini terjadi ? Karena mahal parkir di sana. Seharusnya ada kebijakan
dari Tangcity terkait ini,” pungkasnya. (Hmi)