Tingkatkan Pemahaman Penanganan Bencana, PMI Gelar Workshop dan Seminar Disaster Management

    Wakil Walikota Tangerang Sachrudin (dua kiri) didampingi Ketua PMI Kota Tangerang Kuswarsa (kiri), usai menyematkan atribut pada relawan terbaik, yang akan dikirim pada acara Temu Karya Relawan Nasional PMI.

    TANGERANG – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal penanganan bencana, Pemkot Tangerang bersama PMI Kota Tangerang menggelar seminar dan workshop, Sabtu (15/9) di ruang Ahlakul Karimah, gedung Puspemkot Tangerang.

    Kegiatan ini mengusung tema “Update Disaster Management Of Emergency Responsibility System”. Acara ini bekerjasama dengan House of Medical Training. Seperti diketahui, bencana dan keadaan darurat telah mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat secara signifikan.

    Terutama yang berhubungan dengan kecelakaan. Berdasarkan data dari United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR), Indonesia menempati urutan tertinggi untuk bencana tsunami, tanah longsor dan gunung berapi. Disusul gempa bumi dan banjir.

    Seminar yang digelar, dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanganan bencana. Wakilwali Kota Tangerang Sachrudin yang hadir dan membuka kegiatan mengatakan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penanganan bencana dan cara penerapannya di masyarakat.

    “Penanganan bencana merupakan kebutuhan kita. Setidaknya masyarakat harus mengerti tentang langkah-langkah yang ditempuh untuk mengurangi resiko bencana,” terang Sachrudin.

    Ia menambahkan, masyarakat harus selalu siap siaga terhadap kemungkinan bencana. “Namum kita berharap, semoga tidak terjadi bencana di negara tercinta ini maupun Kota Tangerang,” ujar Sachrudin.

    Sementara itu Ketua PMI Kota Tangerang Kuswarsa menerangkan, relawan PMI yang nantinya berangkat untuk temu karya nasional, merupakan ujung tombak dalam sosialisasi kepada masyarakat. Dalam kaitan penanganan bencana.

    “Jadi relawan bukan hanya punya keahlian medis. Namun harus memiliki kemampuan persuasif,” ungkapnya. Kuswarsa juga meminta masyarakat, untuk berperan aktif dalam penanganan bencana. Bukan hanya bencana yang sifatnya alam saja. Masyarakat juga harus turut berperan menangani penyakit penular dan musibah kebakaran.

    “Setidaknya masyarakat tidak panik saat terjadi bencana. Minimal mengerti bagaimana penanganan saat bencana itu terjadi,” harapnya. Sedangkan ketua pelaksana kegiatan, Zainul Hasan Hasani mengatakan, setiap rumah sakit di Kota Tangerang harus memiliki fasilitas. Baik saat terjadi bencana maupun pasca bencana.

    “Harus mampu memberikan pelayanan sesuai kemampuan bagi korban bencana,” tutur Zainul. Kepada para relawan ia berharap, supaya memiliki pola pikir dan tindakan yang sama saat menangani bencana dan keadaan darurat.

    “Ilmu yg dishare disini bisa dimanfaatkan pada kehidupan sehari-hari maupun saat bencana terjadi,” tandas Zainul. Untuk diketahui, pada acara itu dilakukan penyematan atribut. Sebagai tanda pelepasan enam orang relawan terbaik Kota Tangerang yang akan dikirim pada acara Temu Karya Relawan Nasional PMI, yang berlangsung pada 17 September 2018 mendatang di Purwakarta. (hms/tam)