TANGERANG (BT) – Sebuah video yang memperlihatkan adegan pelajar sedang ribut di dalam ruang kelas beredar luas. Dalam video berdurasi 13 detik itu, sejumlah siswa nampak sedang berkumpul di dalam ruang kelas.
Para pelajar itu kompak mengenakan batik berwarna biru. Namun, ada salah satu di antara para pelajar itu mengenakan batik berwarna abu-abu yang dikombinasikan dengan warna hitam dan putih.
Nampak juga dalam video tersebut seorang pelajar berbatik biru yang berdiri di atas meja. Ia terlibat cekcok dengan pria berbatik abu-abu yang dikiranya sebagai guru.
Pria yang dikira sebagai guru memiliki bobot tubuh yang cukup tinggi. Ia juga mengenakan kacamata sembari memegang sebuah botol air mineral.
Setelah cekcok, pria berbatik abu-abu itu melempar botol ke arah pelajar yang berdiri di atas meja. Kemudian, keduanya bertengkar hingga saling baku hantam dengan tangan dan kaki.
Namun, perkelahian tak berlangsung lama. Sebab, pelajar lainnya berinisiatif memisahkan mereka yang berkelahi. Berdasarkan himpunan, peristiwa tersebut terjadi di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.
“Iya, itu kejadiannya di SMKN 5. Karena batiknya pelajar SMKN 5,” kata Hisyam, salah seorang alumni SMKN 5 Kota Tangerang yang lulus tahun 2018.
Video itu beredar di grup-grup media sosial alumni. Alumni SMKN 5 Kota Tangerang lainnya, Lina menyebutkan, kedua pria yang bertengkar itu sesama siswa yang masih duduk di kelas X.
“Tadi sudah berkomunikasi dengan guru, bahwa itu yang bertengkar sama-sama murid,” ujarnya, Kamis (10/10/2019).
Menurut Lina, siswa yang berdiri di atas meja berinisial IM. Sedangkan siswa yang dikira guru berinisial IV yang merupakan ketua kelas. Lanjut Lina, IV merupakan siswa yang belum mendapat batik dari sekolah. Sehingga, untuk sementara waktu IV mengenakan batik dengan motif berbeda.
“Jadi, banyak yang mengira kalau dia guru, padahal bukan. Karena kalau murid belum dapat batik sekolah, diperbolehkan memakai batik bebas,” tegasnya. (Hmi)