TANGERANG – Banjir yang terjadi di Pasar Anyar beberapa waktu lalu, menjadi sorotan khusus dari angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang. Pasalnya, pasar merupakan fasilitas umum penunjang perekonomian masyarakat.
Terlebih, adanya laporan dari warga yang merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi pasar yang kerap banjir atau terdapat genangan saat turun hujan.
Laporan warga tersebut, sontak ditindaklanjuti oleh sejumlah anggota legislatif yang bertugas di Komsi III DPRD Kota Tangerang. Rombongan wakil rakyat ini melakukan inspeksi mendadak (sidak).
Pada Selasa (31/12) lalu, para anggota dewan ini mendatangi Pasar Anyar. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti kondisi pasar yang sebenarnya.
“Ya, kami sudah sidak. Memang banyak terdapat endapan lumpur di saluran pembuangan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Tangerang, Wawan Setiawan.
Ia mempertanyakan soal pengelolaan anggaran pemeliharan yang diangarkan dalam laporan keuangan PD Pasar. “Kan ada anggaran pemeliharaan. Kenapa banyak endapan lumpur begini. Pantas aja kalau hujan, air jadi meluap dan terjadi genangan,” terang Wawan.
Terkait rencana pemugaran Pasar Anyar pada sekitar April mendatang, anggota dewan asal Fraksi Golkar ini meminta agar PD Pasar tetap tidak lalai dalam melaksanakan kewajibannya. Yaitu melakukan kebersihan di dalam area pasar.
“Jadi jangan karena mau direnovasi, terus sekarang dibiarkan begitu,” ujarnya. Selain masalah genangan, Wawan mewakili Komisi III meminta PD Pasar untuk melakukan pendataan pedagang. Supaya pedagang eksis tetap diberi ruang di bangunan pasar setelah dipugar nanti.
Namun ia juga berpesan, supaya memprioritaskan para pedagang yang berasal dari warga Kota Tangerang.
“Minimal 70 persen pedagang harus berasal dari masyarakat Kota Tangerang. Sebab pembangunan pasar, sebagian menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang. Warga ikut berpartisipasi membangun lewat pajak yang mereka bayarkan. Jadi mereka pula yang seharusnya diberi prioritas berjualan di Pasar Anyar,” tandas Wawan. (tam)