Besarkan Cabor, Koni Dinilai Kurang Maksimal

    Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi (kiri), saat menyerahkan bantuan kepada panitia Liga Futsal Ono Niha, Minggu (4/2).

    TANGERANG – Meski olahraga merupakan salah satu kegiatan positif agar para pemuda bisa terhindar dari perbuatan tidak terpuji khususnya narkoba, namun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang dinilai kurang maksimal membesarkan Cabang Olahraga (Cabor) yang ada.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang, Suparmi, pada pembukaan Liga Futsal Ono Niha (LFO) 2018, Minggu (4/2), di Gedung Olahraga Dimyati, Tangerang.

    Suparmi sangat menyayangkan, sikap KONI Kota Tangerang yang enggan merangkul semua cabor yang ada di kota ini. Padahal olahraga tersebut, sangat berpotensi mengharumkan nama baik Kota Tangerang.

    “Kemarin ada beberapa pengurus cabor yang mengadu ke saya. Mereka mengaku, belum di rangkul oleh KONI. Padahal, KONI merupakan organisasi induk berbagai cabang olahraga,” terang Suparmi, pada acara liga futsal se-Jabodetabek, yang diprakarsai DPD Taruna Merah Putih Banten.

    Dikatakan, dengan dana hibah sekitar kurang Rp8 miliar, mestinya Pemkot Tangerang melalui KONI bisa merangkul semua jenis cabang olahraga. “Ini akan saya pertanyakan ke KONI. Berapa banyak cabor yang terdaftar, dirangkul an dibina KONI,” tegas politisi asal PDI Perjuangan ini.

    Ia mengapresiasi pertandingan Liga Futsal Ono Niha (LFO) yang digelar DPD Taruna Merah Putih. Sebab ini merupakan upaya pemuda untuk menjaga rasa sportivitas dalam berolahraga.

    “Daripada mereka melakukan hal negatif apalagi mengkonsumsi narkoba, alangkah baiknya bila pemuda disibukan dengan kegiatan olahraga. Juga untuk menciptakan generasi muda yang tangguh,” pungkas Suparmi usai pembukaan kemarin.

    Sedangkan Ketua DPD Taruna Merah Putih Provinsi Banten, Marinus Gea mengatakan, Liga Futsal Ono Niha merupakan ajang pencarian bakat generasi muda. Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat terbentuk tim profesional pada ajang yang lebih besar lagi.

    “Atlet yang sekarang bertanding, tidak juga dikatakan amatir. Sebab mereka sering berlatih,” ungkap Aanggota DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan ini. Dikatakan, para pemenang berhak mendapatkan piala dan menerima uang pembinaan. Masing-masing Rp35 juta untuk juara pertama. Kemudian Rp25 juta untuk juara kedua dua dan Rp15 juta untuk juara ketiga.

    “Ke depan bersama Taruna Merah Putih, kami akan menggelar liga futsal terbuka,” tandas Marinus. Untuk diketahui, Liga Futsal Ono Niha diikuti oleh tim dari berbagai daerah. Seperti Bekasi, Depok, Jakarta, Tangerang dan Bandung. Seluruh peserta merupakan pemuda suku Nias dari berbagai komunitas yang ada di Jabodetabek. (tam)