
TANGERANG – Menghadapi musim kemarau yang terjadi tahun ini, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Menggelar kegiatan Penyuluhan Pencegahan Bencana. Kegiatan dilaksanakan, Kamis (31/10), di aula Kecamatan Pinang.
Kegiatan tersebut mengundang ratusan warga asal Kecamatan Pinang dan Cipondoh. Juga menghadirkan narasumber praktisi perguruan tinggi dan Basarnas. Pada kesempatan itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Irman Pujahendra menerangkan, terkait rentannya bencana kebakaran di musim kemarau.
“Setidaknya di tahun ini telah terjadi sekitar 180 kasus kebakaran. Disebabkan karena terbakarnya alang-alang dan tumpukan sampah. Salah satu pemicunya adalah puntung yang dibuang dalam kondisi masih meyala,” kata Irman.
Untuk itu ia berpesan kepada para perokok, agar tidak membuang puntung sembarangan. “Alhamdulillah, Kota Tangerang memiliki peraturan daerah (Perda) yang mengatur larangan merokok di sembarang tempat,” kata Irman.
Ia juga mengingatkan warga, untuk melakukan pengecekan instalasi listrik rumah yang sudah berusia belasan atau bahkan puluhan tahun. Sebab banyak kejadian kiebakaran yang disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik karena kualitas kabel yang menurun lantaran dimakan usia.
“Juga untuk penggunaan terminal listrik di rumah, supaya jangan memberikan beban berlebihan. Seperti mencolokan setrikaan, TV, kulkas, mesin cuci dan sebagainya dalam satu terminal. Gunakan barang tersebut sesuai batas kemampuannya. Sehingga tidak panas yang dapat menyebabkan kebakaran,” tutur Irman.
Pada kesempatan itu, Irman juga memaparkan tentang program kerja instansi yang dikepalainya. Salah satunya dengan memberikan wawasan dan pengetahun bagi para murid. Mulai dari TK atau PAUD, SD dan SMP. Bahkan hingga ke tingkat sekolah atas dan perguruan tinggi.

“Dengan memberi bekal pengetahuan anak usia dini tentang bahaya kebakaran serta cara mengantisipasinya, diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya bencana. Apalagi kebakaran yang dipicu karena faktor kelalaian manusia,” terang pria yang mengetuai Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangerang ini.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangerang Bisri Amirudin, memaparkan tentang Program Kampung Tangguh Bencana yang dilaksanakan BPBD.
Menurutnya, Kampung Tangguh Bencana memiliki kemandirian dalam menghadapi resiko bencana dan mampu dengan cepat pulih pasca terjadinya bencana.
“Dengan dibentuknya Kampung Tangguh Bencana, diharapkan masyarakat memahami cara menghadapi bencana dan bangkit secara cepat pasca terjadinya bencana,” jelas Bisri.
Ia juga menjelaskan, bila di tahun ini BPBD telah mempersiapkan Program Kampung Tangguh Bencana di beberapa kelurahan. Diantaranya di Kelurahan Panunggangan Barat, Selapajang Jaya, Nambo Jaya, Cikokol dan Sangiang Jaya.
Pelaksanaan program di kampung-kampung tersebut kata Bisri, dinilai dari wilayah yang memiliki tingkat resiko bencana tinggi. Juga mengidentifikasi tingkat kepadatan penduduk dan aksebilitas sumber daya alam yang rendah.
“Kebijakan program ini harus diprioritaskan. Agar dapat mengurangi resiko bencana. Dimulai dari tingkat kelurahan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Mulai dari LSM, ormas, sektor swasta serta pihak lainnya,” jelas Bisri.
Ia juga menjelaskan, bila sebelumnya BPBD Kota Tangerang telah melaksankan program penanggulangan bencana yang menyasar di bidang pendidikan. Juga menggelar giat pelatihan penanggulangan bencana hingga tingkat RT dan RW. (ads)