TANGERANG – Virus chikungunya merupakan penyakit tropis yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes albopictus dan aedes aegypty. Penyakit ini biasanya memiliki gejala seperti demam, mual, lemas, nyeri sendi, dan ruam kemerahan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni menyusul adanya temuan virus chikungunya yang menyerang puluhan warga di Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Senin (25/7/2022).
Menurut ia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi virus chikungunya dengan cara sederhana, yakni 3M plus.
Mulai dari Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan dengan 3M plus yakni; menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat – rapat tempat penampungan air dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kemudian, lanjut Dini, untuk plusnya masyarakat bisa menaruh cairan larvasida atau abate di tempat penampungan air yang telah dicuci bersih, menggunakan obat ataupun lotion nyamuk, hingga menggunakan kelambu pada saat tidur.
“Sejauh ini kami (Dinas Kesehatan) melalui puskesmas telah memberikan obat-obatan seperti obat penurun demam, nyeri sendi, dan obat lainnya bagi mereka yang suspect. Lalu obat abate untuk diteteskan di penampungan air. karena yang utama bukan hanya mengusir nyamuk besar dengan fogging, tetapi jentiknya juga harus diberantas,” paparnya.
Dirinya mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengonsumsi makan-makanan yang bergizi, serta olahraga yang cukup. Sehingga dengan begitu imun akan menjadi kuat.
“Apapun penyakit dan virusnya, imun bisa melawan dan terhindar dari virus ataupun bisa melewati fase penyakit tersebut,” tukasnya.
“Jangan sungkan untuk laporkan ke puskesmas, sehingga kami bisa mengetahui sedini mungkin dan masyarakat mendapatkan obat-obatan yang diperlukan,” pungkasnya. (ris/Hmi)