Mahasiswa Pradita Kunjungi Tangerang Live Room

    Sekda Kota Tangerang Dadi Budaeri (tengah), sedang memberikan penjelasan terkait pengembangan Smart City Kota Tangerang di Tangerang Live Room, Selasa (9/10).

    TANGERANG – Sebanyak 40 mahasiswa jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi Pradita Institute, mengunjungi Tangerang LIVE Room, Selasa (9/10). Tujuannya untuk melihat pengembangan Smart City di Kota Tangerang.

    Kedatangan para mahasiswa itu disambut oleh Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri. Menurut Dadi, kunjungan yang dilakukan bisa menjadi barometer perkembangan informasi dan teknologi di Kota Tangerang.

    “Inti konteksnya tidak untuk gagah-gagahan. Namun untuk percepatan pelayanan publik di Indonesia. Jadi saya tantang nih mahasiswa Pradita, buat bikin aplikasi yang bisa dipakai Pemkot Tangerang,” ujar Dadi.

    Ia menjelaskan sekilas terkait beberapa penarapan aplikasi yang tergambar jelas di layar besar ruang Tangerang LIVE Room. Pada kesempatan itu Dadi meminta Plt Kepala Dinas Kominfo, untuk menjelaskan dan memberikan data yang dibutuhkan mahasiswa.

    “Mereka study dan mencari data. Awalnya mereka sudah melakukan riset dan akhirnya memutuskan kesini. Nanti buat lebih jelasnya diterangkan Sekretaris Dinas Kominfo,” tutur Dadi. Setelah melihat pengembangan Smart City, Dadi berharap para mahasiswa bisa ikut memberikan kontribusi. “Aplikasi yang dimiliki pemkot cukup bagus untuk dikembangkan,” ujar Dadi.

    Sementara itu dosen jurusan Teknik Informatika Pradita Institute, Erick Dazki mengatakan, latar belakang mahasiswanya melakukan kunjungan ke Tangerang LIVE Room adalah untuk inline mata kuliah yang sedang diajarkan pada semester ini.

    “Ada mata kuliah Sistem Teori Urban. Salah satunya adalah Smart City. Jadi bagaimana pelayanan publik bisa dimonitoring dengan menggunakan sistem yang dibuat pemkot,” jelas Erick.

    Ia menilai, kunjungan ini sangat perlu dilakukan untuk menambah experience dan ekspektasi mahasiswa terkait perkembangan Smart City di masa depan. “Di kelas kami belajar tentang sensor. Setiap mahasiswa ditantang untuk punya karya sensor Smart Citynya sendiri,” terang Erick. (hms/tam)