Menjernihkan, Ini Anjuran Ketua MUI Hadapi Tahun Baru

    FOTO: Ketua MUI Kota Tangerang, KH Edi Nawawi

    TANGERANG (BT) – Menyongsong tahun baru 2020, Ketua MUI Kota Tangerang KH Edi Nawawi menyarankan agar masyarakat dapat merenungkan atau mengoreksi diri dalam kehidupan sebelumnya dan untuk selanjutnya.

    “Yang harus diingat adalah bahwa kita ini orang muslim, yaitu orang yang bukan hanya mementingkan kehidupan dunia saja, tapi juga kehidupan akhirat,” ucap KH Edi Nawawi di ruangnya, Senin (30/12/2019).

    Maka dari itu, menurut ia, jadikan kehidupan lalu sebagai pelajaran yang berharga. Kehidupan masa lalu yaitu tahun kemarin dan seterusnya yang mungkin tidak semua sukses melainkan sebaliknya, gagal semua. Atau kehidupan lalu yang belum taqwa, maka harus diarahkan kepada ketaqwaan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

    “Itu mutlak. Kesuksesan jangan menimbulkan ujub dan takabur. Sebaliknya kegagalan jangan membuat kita berputus asa. Pandanglah  hari depan dengan optimis, penuh harapan dan penuh ketaqwaan kepada Allah SWT,” terangnya.

    Selain itu, lanjut ia, bersyukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya. Sebab, dengan mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan adalah resep untuk hidup lebih baik.

    “Kita selalu ingin hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok lebih baik dari hari ini. Dari lubuk hati yang dalam kita harus mengakui bahwa sumber segala kenikmatan itu adalah Allah. Dan kenikmatan yang Allah berikan itu tidak dapat terhitung satu persatu,” tuturnya.

    Ia juga menganjurkan masyarakat untuk selalu berikhtiar dan berdoa kepada Allah sebelum bertawakal. Berikhtiar yaitu mengerjakan sesuatu yang terbaik dan memilih yang paling baik.

    “Sebab dalam kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada pilihan-pilihan atau alternatife. Dengan disadari atau tidak, kita sering terjerat oleh pilihan yang buruk, yang tidak baik, sehingga membuat kehidupan kita menjadi sulit,” ujarnya.

    Lanjut ia, tentu saja masih banyak yang harus direnungkan tentang masa-masa lampau sebagai pelajaran berharga. Pengalaman adalah guru yang baik bagi setiap orang, sebab pengalaman adalah fakta dan kenyataan yang tidak pernah berbohong.

    “Akhirnya kita berharap, kiranya Allah SWT selalu menurunkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, agar kita selalu dalam bimbingan-Nya menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (Hmi)