TANGERANG – Tugu ikon kubah Masjid Al-azhom yang disulap jadi tugu Ikan Gabus Pucung di Cipondoh, Kota Tangerang, dinilai minim sosialisasi. Sehingga hal itu menimbulkan banyak reaksi dari sejumlah elemen masyarakat.
Ketua MUI Kota Tangerang, Kiyai Baijuri Khotib menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang kurang mensosialisasikan perihal tugu kubah yang diubah menjadi tugu Ikan Gabus Pucung.
“Tadi saya tanyakan ke dinas, katanya tugu yang sebelumnya itu rusak, jadi diganti sama tugu Ikan Gabus Pucung yang menurut pemerintah itu mengangkat kearifan lokal Cipondoh,” ungkap Baijuri, kepada Beritatangerang.id, melalui seluler, Jumat (6/1/2023) malam.
Menurutnya, reaksi masyarakat terutama para pemuda adalah bagian dari demokrasi. Artinya, peristiwa seperti ini harus menjadi pembelajaran bagi Pemkot Tangerang kedepannya.
“Kalau saya bilang ini bukan kritik dari masyarakat, tapi ini adalah jawaban para tokoh atas perubahan ikon di daerahnya. Jadi kedepan seharusnya disosialisasikan terlebih dahulu,” katanya.
“Karena permasalahannya itu karena kurang sosialisasi. Untuk kedepan pemerintah harus melibatkan para tokoh termasuk MUI minimal MUI di kecamatan,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh yang sebelumnya juga menjabat sebagai Camat Cipondoh mengaku bahwa nilai historis tugu tersebut merupakan kearifan lokal dari wilayah tersebut.
“Tugu ikan di Cipondoh itu adalah ikon ikan gabus, kemudian bunga putih itu teratai, yang merupakan kearifan lokal Cipondoh,” ujar Rizal, Jumat (6/1/2023).
Kata Rizal, Cipondoh merupakan daerah yang memiliki penghasilan dari ikan gabus. Selain itu, terdapat banyak rumah makan yang menyediakan menu makanan khas ikan gabus.
“Udah banyak bener makanan khas gabus: Gabus Po Roy, Po Minun, Madun Oseng, dan lainnya. Jadi, ikan gabus itu khas banget di Cipondoh mah. Dan, kekayaan hayati lainnya seperti teratai juga eceng gondok,” jelasnya. (Hmi)