
TANGERANG – Berdasarkan kondisi pembangunan saat ini dan tantangan ke depan, Pemkot Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang telah merumuskan isu rancangan strategis pembangunan tahun 2024-2026.
Hal tersebut disampaikan Walikota Tangerang H Arierf R Wismansyah, pada kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) Rancangan Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2024-2026 beberapa waktu lalu.
Menurut Arief, rancangan isu strategis yang pertama adalah peningkatan sumber daya manusia. Hal itu diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, penanganan kemiskinan dan penanganan tingkat pengangguran terbuka.
“Kemudian yang kedua yaitu tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Ini diarahkan untuk peningkatan layanan masyarakat berbasis informasi dan teknologi (IT) di bidang administrasi kependudukan, perizinan, pajak daerah dan informasi pemerintahan. Upaya lainnya adalah peningkatan kinerja aparatur, efisiensi birokrasi serta peningkatan inovasi daerah,” terang Arief.
Sedangkan rancangan isu strategis ketiga yakni daya saing infrastruktur kota. Ini dimaksudkan sebagai penanganan kemacetan, pengurangan banjir dan genangan. Juga penanganan kumuh, pengelolaan persampahan, serta penyediaan sanitasi lingkungan permukiman.
“Rancangan selanjutnya terkait peningkatan kualitas lingkungan hidup. Ini diarahkan untuk peningkatan kualitas air, tanah dan udara. Termasuk ketersediaan ruang terbuka hijau, serta peningkatan pola hidup ramah lingkungan,” urai Arief.
Selanjutnya yang terakhir tambah Arief, yaitu daya saing perekonomian daerah. Hal ini diarahkan untuk peningkatan investasi, peningkatan daya saing UMKM dan koperasi, pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta pengelolaan pasar tradisional dan pedagang kaki lima.
“Pembangunan yang kita laksanakan tidak lepas dari dukungan anggaran yang dituangkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahunnya. APBD Kota Tangerang dalam lima tahun terakhir naik secara signifikan. Tahun 2015 belanja daerah mencapai Rp 3,1 triliun, kemudian tahun 2021 mencapai Rp4,1 triliun,” papar Atief.
Ia menambahkan, pada tahun 2023 belanja daerah direncanakan sebesar Rp5,1 triliun rupiah. Salah satu sumber pembiayaan pembangunan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari masyarakat Kota Tangerang. Baik berupa pajak daerah maupun retribusi daerah. “Penerimaan PAD kita cenderung meningkat. Dimana pada 2015 lalu penerimaan PAD mencapai Rp1,47 triliun kemudian tahun 2021 naik menjadi Rp1,89 triliun,” imbuh Arief.
Sedangkan di 2023 ini kata Arif, penerimaan PAD direncanakan sebesar Rp2,29 triliun. Ia mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kota Tangerang, yang telah memberikan dukungan pembangunan melalui pembayaran pajak maupun retribusi daerah.
“Kiranya program dan kegiatan yang diskusikan dapat menjaga kesinambungan pembangunan di Kota Tangerang. Mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja. Tantangan ke depan akan lebih ringan jika kita dapat bergandeng tangan dan saling mendukung,” ujar Arief.
Sementara itu Kepala Bappeda Kota Tangerang, Decky Priambodo Koesrindartono memaparkan, rencana pembangunan daerah tahun 2024-2026 disusun untuk menjamin keberlangsungan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah Kota Tangerang. Dimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2019-2023 akan berakhir tahun 2023.
“Hal ini sejalan dengan terbitnya Undang Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi UU yang mengamanatkan pemilihan serentak tahun 2024.
“Rumusan isu strategis pembangunan tahun 2024-2026 masih memerlukan saran dan masukan dari seluruh pemangku kepentingan, sehingga dapat dijabarkan secara teknis ke dalam program dan kegiatan,” ungkap Decky.
Menurutnya, forum ini menjadi wadah bersama pemerintah dan masyarakat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran. Sehingga dapat merumuskan program strategis, tepat sasaran ,serta efektif dan efisien. “Kehadiran narasumber harus kita manfaatkan sebaik mungkin guna mematangkan konsep perencanaan kita tahun 2024-2026, supaya terwujud dokumen perencanaan yang baik dan berkualitas,” kata Decky. (***)