TANGERANG – Pegawai BPBD belajar perhitungan kerugian bencana. Sebanyak 4 orang konsultan asal Bandung, memberikan materi kepada sekitar 30 peserta.
Peserta yang ikut pelatihan, merupakan bagian dari petugas pemadam kebakaran (Damkar). Dalam pelatihan tersebut, pegawai diajarkan bagaimana cara menghitung kerugian akibat bencana. Baik yang berbentuk materi maupun non materi.
“Petugas diajarkan cara menghitung dan menilai satu kerusakana pasca terjadinya bencana. Baik musibah banjir maupun kebakaran,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Irman Puja Hendra.
Langkah pertama dalam melakukan penilaian, petugas menganalisa jenis gedung yang rusak. Baik itu rumah, perkantoran, mal dan sebagainya. “Nilai kerugian materi, dikalkulasi berdasarkan harga barang saat ini,” ungkap Irman.
Sedangkan untuk kerugian non materi, ditentukan bila dalam musibah tersebut ditemukan adanya korban jiwa atau korban yang mengalami gangguan mental usai terjadinya bencana. “Kerugain non materi, dihitung untuk membayar tenaga psikolog. Guna membantu memulihkan kondisi psikis korban,” terang Irman.
Dikatakan, beberapa waktu lalu petugas juga pernah mengikuti bimbingan teknis. Terkait pemulihan kondisi psyko sosial warga yang tertimpa bencana. Bekal kemampuan ini kata Irman, banyak membantu masyarakat saat mengalami guncangan jiwa.
“Saat terjadi bencana, tim ini juga turun menenangkan warga. Supaya petugas tetap fokus menjalankan atau mengevakuasi korban lain,” ungkap Irman. Pada 2018 mendatang, petugas diharapkan sudah benar-benar menguasai cara menghitung kerugian bencana. “Memang masih diperlukan beberapa kali pelatihan. Supaya mereka benar-benar mampu menguasai perhitungan kerugian bencana,” tandas Irman. (hdj)