TANGERANG (BT) – Elfa Sabrina Putri (7), adalah penderita tumor ganas di bagian wajah yang saat ini sedang berjuang untuk melawan penyakitnya. Seorang anak dari pasangan suami istri Wasisto dan Murtia Nengsih ini butuh uluran tangan dari para dermawan.
Harapan itu pun tertuang dalam detail kampanye yang disampaikan Murtia untuk menggalang donasi di pedulisehat. Berikut ini prolog yang ditulis Murtia melalui pedulisehat.id untuk kesembuhan Elfa Sabrina Putri, yang dikutip Beritatangerang.id, Kamis (13/2/2020).
“Perkenalkan nama saya Murtia dan suami saya Toto. Kami kedua orangtua Elfa Sabrina Putri yang saat ini sedang berjuang melawan tumor ganasnya”.
“Nama panggilannya Sabrina, dia anak yang kuat dan periang, namun kini kecantikannya harus tertutup karena tumor di bagian wajahnya. Ia lahir dengan normal tak kurang suatu apapun, tapi semua berubah ketika berusia 6 tahun, dimana Sabrina terjatuh di lantai yang benturannya terdengar keras, namun tak sedikitpun mengeluarkan darah. Tiada luka lebam dan tak benjol, kami pikir semuanya akan baik-baik saja. Namun setelah satu bulan barulah nampak benjolan di bagian hidung sebelah kanannya”.
“Dengan segera kami membawanya ke rumah sakit. Setelah dokter melakukan berbagai macam pemeriksaan terhadap anak kami seperti; CT-scan, tes darah, dan rontgen, yang kemudian terbaca hasilnya, dokter menyarankan untuk segera melakukan operasi kecil dan biopsi. Setelah biopsi, hasilnya mengejutkan, ternyata benjolan di hidung itu adalah tumor ganas. Kami semua tidak menyangka akan seperti ini”.
“Selanjutnya ia pun merasa sakit pada hidungnya sehingga membuatnya merasa trauma jika harus berobat ke rumah sakit. Dan ia mengatakan, “aku ingin sembuh tapi ga mau dioperasi mah”. Mendengar ucapan itu tak sadar saya meneteskan air mata sambil berpikir bahwa pengobatan untuk penyakit ini tentu butuh dana besar dan memerlukan waktu yang lama”.
“Kemudian kegiatan saya mengajar terpaksa saya hentikan karena kondisi Sabrina yang masih sangat perlu perhatian lebih. Sedangkan suami saya baru saja putus kontrak pada Desember 2019 lalu. Kini kami hanya mampu memberi obat herbal kepada anak kami dan belum ada hasilnya. Maka dari itu kami memberanikan diri membuat penggalangan dana ini dengan harapan para #insanpeduli dapat kiranya membantu anak kami”. (Hmi)