Sajojo Hipnotis Ribuan Orang di Kota Tangerang

    FOTO: Nampak ribuan orang berjoget bersama dalam kegiatan Festival Budaya Nusantara III

    TANGERANG (BT) – Sajojo, lagu daerah asal Papua ini menjadi puncak kemeriahan dalam pembukaan Festival Budaya Nusantara III yang berlangsung di Taman Elektrik Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Kamis (5/12/2019).

    Sebelumnya, parade budaya mengawali kemeriahan Festival Budaya Nusantara III yang menyuguhkan beragam atraksi dan kreasi budaya dari berbagai daerah di Nusantara. Pada penghujung acara, lagu daerah asal tanah Papua berjudul Sajojo itu berhasil hipnotis seluruh peserta dan para penonton, hingga membuat semuanya berjoget bersama mengikuti irama.

    Adapun festival setiap tahunnya diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang. Tahun ini merupakan kali ketiga Pemkot Tangerang menggelar festival budaya tersebut.

    Spesialnya tahun ini, Festival Budaya Nusantara beriringan dengan Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah (Rakorkomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Sebagai tuan rumah, Pemkot Tangerang berupaya memberi hiburan kepada para kepala daerah yang merupakan peserta Rakorkomwil III dari 24 kota.

    Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, Festival Budaya Nusantara III menjadi suatu kehormatan, karena parade budaya diikuti sembilan kota yang tergabung dalam Komwil III APEKSI.

    “Pesertanya dari sembilan kota yang tergabung dalam Komwil III APEKSI, dan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura, serta dua rombongan dari Benua Eropa yakni Italia dan Belanda,” ujar Arief, dalam pembukaan Festival Budaya Nusantara III.

    Pada pembukaan festival yang diawali dengan parade budaya ini menyuguhkan akulturasi dari berbagai macam budaya di Nusantara Indonesia. Dalam kesempatan itu, Arief menaruh harapan besar perihal pelestarian budaya di Kota Tangerang.

    “Semoga Festival Budaya Nusantara III ini dapat memperkaya khasanah budaya Indonesia dan bisa menjadi salah satu ajang dalam melestarikan kebudayaan yang ada di Kota Tangerang,” harapnya. (Hmi)