TANGERANG – Kegiatan Tangerang Expo yang dibuka pada 27 Februari lalu, ternyata juga menampilkan bermacam kreasi lomba. Diantaranya lomba mewarnai dan menari yang diikuti murid-murid TK se-Kota Tangerang. Sebanyak 450 peserta, turut menyemarakan lomba mewarnai tersebut. 8
Tema yang diangkat terkait keragaman kesenian dan kekayaan budaya di Kota bertajuk Ahlakul Karimah ini. Sedangkan untuk kegiatan lomba menari, diikuti oleh sekitar 29 sekolah tingkat kanak-kanak. “Kami juga mengangkat lomba cipta menu dan fashion batik khas kota ini,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Tangerang, Sayuti. Jumat (2/2).
Kadis Koperasi dan UKM Kota Tangerang Sayuti (kanan), pada kegiatan Tangerang Expo ke-6.
Tak hanya menggelar beragam lomba kreativitas, pada perhelatan Tangerang Expo juga digelar kegiatan sosial. “Kami menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, melaksanakan kegiatan donor darah,” tutur Sayuti.
Sama seperti kegiatan sebelumnya, Tangerang Expo ke-6 yang digelar di bekas terminal Cibodas, Kecamatan Cibodas ini, juga mengangkat berbagai produk yang dihasilkan para pelaku UKM. Mereka memenuhi stand yang telah disediakan panitia.
Berbagai hasil produksi UKM mulai dari makanan dan minuman serta hasil kerajinan tangan, dipamerkan dan dijual pada pameran itu. “Kami menyediakan 148 stand. Sebagian besar ditempati oleh UKM,” ungkap Sayuti.
Menurutnya, Tangerang Expo memang dimaksudkan untuk mengenalkan produk hasil garapan UKM yang ada Kota Tangerang. Agar keberadaan para pelaku usaha kecil ini bisa diketahui oleh masyarakat luas.
“Kami bermaksud menjadikan even Tangerang Expo ini, sebagai ajang menuju pameran nasional. Selain dapat meningkatkan dan memberdayakan produksi asli Indonesia asal Kota Tangerang,” papar Sayuti.
Seperti diketahui, Tangerang Expo digelar dalam rangka rangkaian memeriahkan HUT Kota Tangerang yang diperingati tiap 28 Februari. “Melalui pameran ini, kami ingin mempromosikan produk-produk yang dihasilkan koperasi dan UKM Kota Tangerang. Sehingga dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap barang yang dihasilkan pengusaha lokal,” tandas Sayuti. (ads)