WH Akui Kekurangan Kamar untuk Tim Medis Covid-19

    FOTO: Gubernur Banten Wahidin Halim (dok.hms)

    BANTEN – Gubernur Banten Wahidin Halim bakal mencari kediaman atau tempat karantina baru selain di pendopo lama rumah dinas gubernur, yang saat ini menjadi satu-satunya penampung tenaga medis Covid-19 Banten.

    “Saya segera carikan lagi tempat untuk karantina tenaga medis,” ujar Gubernur kepada awak media.

    Pria yang akrab disapa WH ini mengaku akan segera mencari tempat lagi untuk menampung kekurangan ruangan karantina bagi tenaga medis di Banten yang sudah berjuang dan membantu para pasien yang terpapar Covid-19.

    Rumah dinas gubernur di pendopo lama yang dijadikan tempat karantina tim medis saat ini menurut WH sudah sangat layak. Namun, kamar untuk menampung tenaga medis masih kurang, selain itu tenaga medis yang berminat tinggal di karantina pun semakin bertambah.

    “Insya Allah secepatnya, sabar dulu. Hotel tidak ada yang mau jadi tempat karantina. Kalau mau sudah dari awal di tempatkan di hotel,” katanya.

    Ia juga mengatakan jika semula yang akan digunakan untuk penampungan tenaga medis adalah Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Banten.

    “Di Gedung BPSDM lebih banyak kamarnya dan biasa dipakai pejabat ikut Diklatpim, tapi kejauhan, akhirnya dibatalkan,” ucap WH.

    Sampai dengan saat ini, lanjut WH, tercatat sebanyak 127 pegawai RSUD Banten yang terdiri dari 121 petugas kesehatan dan 6 dokter spesialis yang bertugas dalam penanganan pasien Covid-19 di RSUD Provinsi Banten, secara bergantian menggunakan fasilitas yang ada di Pendopo Lama.

    Ia juga mengimbau dan berharap, sehubungan dengan RSUD Banten yang jadi rujukan Covid-19 merupakan upaya Pemprov Banten dalam antisipasi semakin meningkatnya pasien dan sedang terus ditingkatkan pelayanannya, ada baiknya segala pernyataan dikonfirmasi dahulu agar masyarakat tenang dan mendapatkan informasi yang jelas.

    “Dalam kondisi seperti ini jangan saling cari kelemahan, tidak hanya di Banten semua daerah juga gagap dan panik, jangan jadikan suasana menjadi tidak kondusif, kurangi komentar-komentar yang tidak perlu. Dan harus selektif dalam menginformasikan sesuatu,” pungkasnya. (Ris/Hmi)