TANGERANG – Penanganan banjir masih menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Melalui anggaran belanja langsung sebesar Rp3,39 triliun, Pemkot Tangerang akan mengalokasikan sebagian dana itu untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Tangerang.
Anggaran tersebut akan direalisasikan pada perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang sedang dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang.
Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengaku, penanganan banjir masih menjadi skala prioritas Pemkot Tangerang. Sebab penanganan persoalan banjir harus dilakukan secara berkelanjutan guna meminimalisir dampak dan kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.
Seperti diketahui bahwa di sejumlah wilayah Kota Tangerang masih rawan bencana banjir jika memasuki musim penghujan. Diantaranya, Kecamatan Larangan, Kecamatan Tangerang, Kecamatan Periuk dan Kecamatan Karang Tengah.
Dikatakan, dalam menangani persoalan banjir, pihaknya akan membangun turap di 13 kecamatan pada kali dan saluran sungai untuk menanggulangi air limpasan dan longsor.
Sedangkan untuk pusat-pusat pengendali banjir lokasi kegiatannya dititikberatkan kepada beberapa lokasi yang memerlukan peningkatan sistem pengendali banjir yaitu di Kecamatan Periuk, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Tangerang.
“Dana yang dibutuhkan tahun ini sebesar Rp33 miliar untuk dua kegiatan yaitu 11 miliar untuk pusat-pusat pengendali banjir dan turap sebesar Rp 22 miliar,” ujar Arief saat menyampaikan Nota Jawaban Atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Tangerang, Selasa (6/8).
Arief mengklaim Pemkot Tangerang telah berhasil mengatasi titik-titik banjir dimana dari 31 titik lokasi banjir tinggal dua titik yang tengah diselesaikan tahun ini, yakni di Kelurahan Periuk dan Kelurahan Uwung Jaya.
“Program penanggulangan banjir dilaksanakan melalui pembangunan sarana drainase, pembangunan turap, pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan, konversi sungai,” tuturnya.
Arief menyampaikan kondisi banjir yang masih banyak terlihat saat ini adalah merupakan titik genangan sehingga kedepannya akan ditangani melalui pembangunan drainase dan sumur resapan atau sumur injeksi.
Sementara Wakil Ketua I DPRD Kota Tangerang Hapipi menyampaikan, DPRD Kota Tangerang bertekat menyelesaikan pembahasan Raperda APBD Perubahan 2019 ini tanpa harus melimpahkan ke DPRD periode selanjutnya.
“Kita berkeinginan APBD Perubahan 2019 ini, termasuk dua raperda sebelumnya selesai pada periode kita juga. Mudah-mudahan sekitar tanggal 20 bulan ini bisa diselesaikan,” tandasnya. (tam)