Darurat Hidrometeorologi, Begini Pesan Anggota DPRD Kota Tangerang

    Anggota DPRD Kota Tangerang, Tasril Jamal

    TANGERANG – Persoalan banjir masih menjadi momok bagi sebagian warga Kota Tangerang. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang pun telah menetapkan status darurat siaga bencana hidrometeorologi.

    Kekhawatiran akan ancaman banjir di Kota Tangerang pun semakin meningkat. Anggota DPRD Kota Tangerang Fraksi PKB Tasril Jamal, angkat bicara terkait upaya penanggulangan banjir di wilayah tersebut.

    Menurut Tasril, Pemkot Tangerang tidak bisa hanya mengandalkan pengerukan saluran air secara insidental. Ia menekankan bahwa mitigasi banjir harus dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan. Pendekatan tersebut dinilai lebih efektif dalam mencegah terjadinya banjir besar saat curah hujan tinggi.

    “Daerah resapan air harus dilindungi agar air hujan bisa terserap dengan baik,” ungkap Tasril saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangerang, Kamis (12/12/2024).

    Kata dia, Pemkot Tangerang perlu belajar dari peristiwa banjir sebelumnya. Titik-titik rawan banjir, seperti kawasan, Larangan taman asri, Ciledug indah, Karang Tengah, dan Periuk, seharusnya mendapat perhatian serius. Karena daerah langanan banjir.

    Selain itu, dirinya menilai bahwa koordinasi lintas instansi merupakan kunci keberhasilan dalam upaya pengendalian banjir. Ia juga mengimbau agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang lebih proaktif dalam bekerja sama.

    “Wali Kota Tangerang harus mengambil peran lebih besar dalam mengoordinasikan langkah-langkah mitigasi,” terangnya.

    Lanjutnya, pemimpin daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua dinas terkait bekerja secara terpadu dan saling mendukung.

    “Peran Walikota sangat penting. Jika koordinasi hanya dilakukan di tingkat dinas, hasilnya kurang maksimal. Walikota harus turun tangan langsung, memimpin rapat koordinasi secara berkala, dan memastikan target-target pengendalian banjir tercapai sebelum puncak musim hujan tiba,” tuturnya.

    Tasril berharap agar pertemuan koordinasi dilakukan secara rutin, terutama menjelang musim penghujan. Ia pun menyarankan agar setiap dinas memiliki rencana aksi yang terukur dan berbasis data dari titik-titik rawan banjir.

    Ia juga berharap Pemkot Tangerang dapat bergerak cepat sebelum puncak musim penghujan tiba. Sebab, jika langkah mitigasi hanya dilakukan setelah banjir melanda, maka kerugian ekonomi dan sosial yang ditanggung masyarakat akan jauh lebih besar.

    “Upaya ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengendalian banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta melindungi warga dari kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir,” pungkasnya. (Helmi)