Dinkes Kota Tangerang Launching Program Asmara TB dan Laksa Gurih

    Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni (kiri), menerima penghargaan pada peringatan HKN ke-57.

    TANGERANG – Peringati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang meluncurkan dua program sekaligus. Masing-masing Aksi Skrining Mandiri Masyarakat (Asmara) tentang TBC dan aplikasi Tata Laksana Gizi Buruk Agar Segera Pulih (Laksa Gurih) untuk memfokuskan penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) dan stunting.

    Peluncuran dua program tersebut digelar di Sport Center Kompleks Grand Duta, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Jumat (12/11). HKN 2021 mengusung tema ‘Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku, Sehat Kotaku, Tumbuh Tangerangku’. 

    Walikota Tangerang Arief R Wismansyah pada kesempatan itu menyampaikan, TBC menjadi permasalahan kesehatan yang ditangani secara prioritas, karena angka kematiannya cukup tinggi.

    “Ternyata angka kematian lantaran TBC itu hampir 92 ribu, dua kali lipat daripada kasus Covid-19 dan ini sangat membahayakan. Maka kita harus bergerak ke sana dalam rangka membantu saudara-saudara kita yang kena TBC,” kata Arief.

    Selain itu, permasalahan stunting juga harus ditangani dengan paripurna, agar anak-anak di Kota Tangerang bisa terhindar dari gizi buruk dan bisa tumbuh kembang sesuai porsinya. Menurutnya, Puskesmas di Kota Tangerang sangat siap menangani persoalan stunting.

    “Jadi masyarakat dipersilakan datang ke puskesmas untuk mencegah persoalan stunting. Kota Tangerang harus jadi kota yang sejahtera. Jangan sampai ada anak-anak yang kekurangan gizi,” ujar Arief.

    Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan, dalam program Asmara TB pihaknya mencanangkan sebanyak 5.000 kader kesehatan yang bertugas menskrining kasus TBC di lingkungan masyarakat.

    “Jadi, kami latih sebanyak 1.000 kader dan kedepannya akan kami tambah terus sebanyak 5.000 kader untuk membantu pencarian kasus skrining TBC,” jelas Dini.

    Ia menambahkan, adapun untuk program Laksa Gurih diterapkan melalui aplikasi berbasis website sebagai fasilitas para kader kesehatan untuk menskrining dan penatalaksanaan kasus stunting, agar bisa ditangani secara paripurna.

    “Aplikasi Laksa Gurih ini membantu kami dalam mencari dan menemukan, kemudian men-treatmen bayi-bayi atau balita-balita, anak-anak, yang kita temukan gizi buruk supaya kita menurunkan stunting,” tukasnya. (adv)