MTQ Diharapkan Mampu Tingkatkan Minat Baca Quran Masyarakat

    Kafilah asal Kecamatan Batuceper, pada pembukaan MTQ Kota Tangerang ke-20, Rabu (16/10).

    TANGERANG – Baru-baru ini Pemerintah Kota Tangerang menggelar even Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kota ke-20 yang diselenggarakan 16 – 19 Okrtober 2019 di Kecamatan Pinang. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan mampu menumbuhkembangkan minat baca quran masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kota Tangerang Kosasih. Menurutnya, pada ajang MTQ dilombakan berbagai macam cabang cabang lomba. Salah satunya adalah lomba baca Alquran.

    “Dengan diadakannya MTQ, akan menarik dan meningkatkan minat baca Alquran di kalangan masyarakat. Terutama bagi kaum muslim dan khususnya para peserta lomba,” ujar Kosasih.

    Politisi Partai Golngan Karya (Golkar) ini menambahkan, sangat mengapresiasi ajang tahunan yang digelar pemkot. Sebab mampu meregenerasi qari dan qariah terbaik di kota bertajuk Ahlakul Karimah ini.

    “Apalagi pemkot juga telah mencanangkan Program Maghrib Belajar dan Mengaji. Tentu saja program ini bertujuan untuk mencetak masyarakat yang memiliki ahlak mulia. Khususnya di kalangan generasi muda,” kata Kosasih.

    Ia berharap program tersebut bisa diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Mulai dari tingkat RT, RW hingga kelurahan dan kecamatan. “Jadi saya berharap, agar program ini bisa terus disosialisasikan,” jelasnya.

    Terkait pelaksanaan MTQ Kota Tangerang 2019, Kosasih mengkoreksi soal jalannya kegiatan. Ia meminta pihak penyelenggara agar lebih tepat dalam membuat rundown acara.

    “Secara kasat mata mulai dari pawai taaruf hingga pembukaan MTQ, memang semua berjalan baik dan lancar. Namun perlu dilakukan evaluasi jeda waktu antara pawai hingga acara pembukaan. Supaya jaraknya jangan terlalu lama,” terang Kosasih.

    Seperti diketahui, pawai taaruf dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian pembukaan digelar usai pelaksanaan salat Asar atau sekitar pukul 16.00 WIB. “Kebetulan hari itu cuaca sangat panas karena terik matahari. Berbeda dengan kondisi malam hari. Jadi saya minta masalah bisa dikaji kembali,” tukas Kosasih. (tam/*)