PON Papua Coret 10 Cabor, ISSI Banten Prediksi Pindah Lokasi

    FOTO: Logo PON XX Papua 2020 (istimewa)

    TANGERANG (BT) – Kuota cabang olahraga (cabor) pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 resmi dikurangi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama Presiden RI Joko Widodo, di Istana Negara beberapa hari lalu.

    Pertandingan PON 2020 yang akan berlangsung di Papua ini berkurang menjadi 37 cabor yang sebelumnya diikuti 47 cabor. Terkait ini pun sesuai dengan surat nomor 845/UMM/IX/2019 atas permintaan tuan rumah PON 2020 yang hanya mampu menghelat 37 cabor.

    Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa cabor yang tidak dipertandingkan di Papua, akan tetap dilangsungkan di provinsi lain. Adapun 10 cabor yang tidak dilombakan pada PON XX 2020 Papua antara lain balap sepeda, bridge, kriket, dansa, gateball, petanque, sky air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.

    Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) Banten, Agus Prasetyo optimis cabor balap sepeda akan tetap dipertandingkan meski bukan di Papua. Pihaknya pun telah berkoordinasi kepada Pengurus Besar (PB) ISSI untuk membahas hal tersebut.

    “Saya sudah koordinasi sama PB ISSI. Kita tinggal nunggu saja informasi dari PB kalau saya yakin balap sepeda pasti dipertandingkan di PON XX tahun 2020, apalagi ada 2 Provinsi yang siap menjadi tuan rumah yaitu Provinsi DKI Jakarta untuk event BMX & Sumatra Selatan event MTB (Mountain Bike), DH (Downhill) dan RB (Road Bike),” kata Agus, saat dihubungi melalui seluler.

    Pria yang akrab disapa Yoyo ini mengaku tidak tahu jelas alasan pencoretan balap sepeda pada PON XX 2020 Papua. Padahal terkait dengan fasilitas, menurutnya, Pengprov ISSI Papua sudah menyatakan kesiapannya.

    “Masih belum jelas kalau venue dari Pengprov ISSI Papua sudah siap. Insya Allah balap sepeda tetap akan dipertandingkan di PON XX tahun 2020, mohon doanya,” ucapnya, Rabu (16/10/2019).

    Kata dia, kabar mengejutkan ini cukup membuat mental psikologis atletnya yang telah dipastikan bakal berlaga di pesta olahraga Indonesia itu sedikit terguncang. Sebab diketahui bahwa ISSI Banten berhasil mengantongi 1 tiket PON XX pada 2020 di Papua, setelah Faisal Rasyidin sukses memboyong perak dalam babak kualifikasi PON XX 2020 Papua di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

    “Efek pasti ada, saya sebagai Ketua Pengprov harus menanyakan orang tua atlet dan atletnya yang lolos ke PON harus latihan, apalagi dana PJP dari KONI Banten masih berjalan saat ini,” tuturnya.

    Senada, Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Petangue Indonesia (FOPI) Wawo Razak menuturkan bahwa pihaknya akan berupaya agar Petanque tetap dipertandingkan pada PON 2020 mendatang.

    “Kami optimis Petanque akan tetap dipertandingkan. Sudah ada rapat koordinasi 20 September kemarin. Masih ada harapan supaya tetap dipertandingakan. Karena kami juga sudah melaksanakan Pra PON, masa harus berhenti di tengah jalan,” ujarnya. (Hmi)