TANGERANG (BT) – Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Banten gagal kantongi tiket berlaga di PON XX Papua 2020. Dari sebanyak 12 atlet terdiri atas 7 putra dan 5 putri, tak satupun yang mampu membawa pulang medali dalam babak kualifikasi yang berlangsung di Semarang 10-14 Oktober.
Raihan terbaik tim Ikasi Banten dalam ajang tersebut ada pada nomor Sabel Beregu Putra yang diperkuat oleh Chikaal, Iman, Latif Asukron dan Jayanto Nanda. Mereka hanya mampu menembus babak 6 besar, sebelum akhirnya di babak tersebut mereka dikalahkan oleh tim Sabel Putra dari Jawa Barat.
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi (Pengrov) Ikasi Banten Nano Suryano mengatakan, faktor kegagalan ini salah satunya dikarenakan minimnya Pelatda yang digelar. Ikasi Banten hanya menggelar Pelatda selama 3 bulan ditambah Training Camp (TC) 1 bulan, sesuai dengan instruksi KONI Banten.
Ia menilai bahwa jangka waktu itu terlalu pendek tak sebanding dengan target yang dicanangkan KONI Banten yakni harus raih medali Perunggu sampai Emas. Jika dibandingkan dengan Provinsi lain seperti Kalimantan Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta yang menggelar Pelatda lebih lama, pun demikian hasilnya terbukti pada Pra PON ini.
“Kita tidak ada yang lolos, menyakitkan. Banyak faktor penyebabnya. Salah satunya Pelatda yang terlalu pendek 3 bulan sama TC 1 bulan. Ini juga problema tersendiri,” kata Nano saat dihubungi melalui seluler, Kamis (17/10/2019).
Kemudian, Cabor Anggar yang hanya dijadikan Eksebisi saja pada Porprov V Banten 2018 lalu juga menjadi faktor kegagalan ini. Itu membuat psikologis para atlet menjadi terganggu hingga terdampak sampai di babak kualifikasi PON XX Papua 2020.
“Cabor Anggar hanya dijadikan Eksebisi saja di Porprov V Banten 2018. Itu membuat atlet sangat kecewa sulit pada saat itu membangkitkan semangat mereka,” ujarnya.
Untuk mengobati kekecewaan itu, Ikasi Banten membidik medali di Kejuaraan Nasional Anggar 2019 yang berlangsung di Venue yang sama mulai 16-22 Oktober. Pada ajang ini Ikasi Banten memboyong atlet lebih banyak dari yang berlaga di Pra PON yakni 49 atlet.
“Yang bertanding dari kelas pra kadet sampai senior. Di sini kita fokuskan ke atlet Junior. Insyaallah kita bisa meraih medali terutama kelas kadet dan junior,” ujarnya. (Hmi)